Quality Pestcontrol Bali Inspection dan Monitoring
dasar atau pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan tentang tindakan-tindakan pengendalian Inspeksi dan pemonitoran merupakan faktor penentu keberhasilan operasi pengendalian hama permukiman terpadu, karena merupakan.
Inspeksi adalah pemeriksaan tentang situasi dan kondisi suatu tempat yang akan dikendalikan, mendapatkan informasi dan fakta tentang masalah hama yang sedang dihadapi. Adapun pemonitoran adalah inspeksi yang berkesinambungan untuk menilai keberhasilan pengendalian yang sedang berjalan, mengetahui adanya perubahan-perubahan keadaan dan situasi dibandingkan dengan sebelumnya yang berperan pada perubahan populasi hama.
Untuk melakukan inspeksi dan pemonitoran seorang teknisi harus mempunyai pengetahuan tentang biologi hama. agar dapat mengidentifikasinya, perilaku hama, pengetahuan pestisida, mesin dan peralatan aplikasi agar dapat mencari pilihan cara pengendalin yang efektif, relatif aman, bersahabat dengan lingkungan sekaligus ekonomis. Pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan sifat dan jenis pekerjaan terkait serta kemampuan berkomunikasi dalam melakukan tugas.
Informasi dan Fakta
Untuk melakukan inspeksi dan pemonitoran seorang teknisi harus berusaha memperoleh fakta dan informasi sebanyak mungkin tentang:
1. Hama yang menjadi masalah, dan tingkat serangannya. Hal-hal yang perlu diketahui antara lain jenis hama, komoditi yang diserang, tingkat serangannya, dan banyaknya kerugian yang ditimbulkan.
2. Faktor yang menunjang keberadaan hama. Beberapa faktor penunjang seperti situasi atau keadaan dan praktek atau kebiasaan yang dilakukan di tempat yang ingin dikendalikan. Misalnya, keadaan bangunan apakah sudah tua atau masih baru, adanya celah dan retakan tempat hama bersembunyi atau berkembang biak, sistem pencahayaan, jadwal pembersihan, suhu, kelembaban, saluran air, ventilasi mangan, cara penyimpanan barang, cara pemusnahan barang apkir dan hal lain yang menunjang keberadaan hama.
3. Faktor yang menguntungkan program pengendalian. Keadaan situasi dan praktek/ biasaan yang dapat membantu program pengendalian perlu diperhatikan. Misalnya, jam kerja atau periode pembersihan total, dan keadaan sebaliknya dari butir 2.
4. Faktor yang menghambat program pengendalian. Hal-hal yang dapat menghambat, mempersulit atau membatasi program pengendalian. Misalnya, peraturan dan ketentuan setempat yang tidak memungkinkan suatu teknik pengendalian tertentu dilaksanakan. Jadwal kebersihan dan pencucian gedung yang dapat mengurangi bahkan menghilangkan kerja residual insektisida. Perlu dicatat apabila terpasang fire detector karena dapat aktif seketika apabila dilakukan pengendalian dengan teknik pengkabutan panas (fogging). Jam kerja atau aktivitas usaha klien yang siang hari juga merupakan bahan pertimbangan pelaksanaan pengendalian, sehingga pelaksanaan program harus dilaksanakan saat dini-hari, terutama di restoran, lobi hotel atau tempat lainnya.
5. Ide dan alternatif cara pengendalian. Beberapa faktor yang menguntungkan dan yang menghambat pelaksanaan pengendalian merupakan bahan yang menjadi dasar atau ide upaya-upaya pengendalian yang mungkin dapat dilakukan. Oleh karena itu seorang inspektor harus dapat menggali ide atau cara-cara yang dapat mengoptimalkan keberhasilan program pengendalian dan dapat diterima oleh pemilik atau penanggungjawab lokasi.
Tingkat keberhasilan operasi pengendalian juga ditentukan oleh partisipasi aktif dan kepedulian semua pihak terkait di dalam organisasi perusahaan penerima jasa. Sebagai contoh, pemasangan perangkap atau umpan tikus tidak akan berhasil apabila keamanannya secara fisik tidak dapat dijamin oleh pemilik/penanggung jawab lokasi dari kemungkinan dibuang atau dicuri. Penyemprotan residual akan gagal apabila tidak diketahui atau didukung oleh petugas kebersihan yang mencuci permukaan yang disemprot secara rutin. Demikian pula apabila anjuran-anjuran perbaikan sanitasi tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Teknik Inspeksi
Operasi dan aplikasi teknik-teknik pengendalian akan dilakukan berdasarkan laporan inspeksi dan pemonitoran. Sebagian besar waktu yang digunakan pada program PHP digunakan untuk melakukan inspeksi dan pemonitoran. Pekerjaan inspeksi dan pemonitoran mencakup pemeriksaan (a) keberadaan dan identifikasi hama, (b) sanitasi, (c) situasi sekitar dan kondisi bangunan, serta (d) usaha pengendalian hama. Penggunaan daftar periksa inspeksi dan pemonitoran yang sederhana (Tabel 16.1) setiap kali melakukan inspeksi atau monitoring akan banyak membantu seorang inspektor dalam melaksanakan pekerjaannya agar tidak ada unsur-unsur yang terlewatkan.
HUBUNGI KAMI SEGERA DI : TLP / WA 082252198402 / 081339100734 FASTRESPONT
ATAU KUNJUNGI WEB KAMI :